Susunan kalimat dalam bahasa Indonesia akan terasa enak di dengar saat anda menyusunnya dengan aturan yang benar. Sehingga apa yang ingin anda sampaikan melalui lisan maupun tulisan dapat dimengerti oleh orang lain. Untuk itu perbedaan antara objek dengan pelengkap dapat anda pelajari, guna membantu pemahaman anda terhadap khazanah sastra Indonesia yang begitu kaya dan bernilai ini.
Objek
Pengertian objek adalah orang yang menjadi pokok pembicaraan atau hal yang dijadikan sasaran untuk diteliti dan diperhatikan. Namun objek bukan merupakan unsur yang wajib dalam sebuah kalimat. Keberadaan objek umumnya terletak setelah predikat yang berkatagori verbal transitif. Ciri-ciri objek adalah langsung di belakang predikat, dapat menjadi subjek kalimat pasif, dan didahului kata bahwa.
Contoh objek dalam sebuah kalimat yaitu pak Saefullah memanggil Dokter Khoirul. Kakak dibelikan ibu seekor ayam. Kita semua telah memikirkan perkara tersebut. Perhatikan dalam kalimat tersebut, Dokter Khoirul, Ibu, seekor ayam, dan perkara tersebut pada tiga kalimat di atas adalah contoh objek. Khusus pada kalimat kedua terdapat dua buah objek yaitu Ibu (objek pertama) dan seekor ayam (objek kedua).
Pelengkap
Pengertian pelengkap atau komplemen adalah suatu bagian frasa verbal yang membuatnya menjadi predikat lengkap dalam klausa. Pelengkap dapat berupa frasa nomina, verba, adjektiva, atau preposisi atau klausa. Letaknya langsung di belakang predikat bila tidak ada objek atau di belakang objek bila ada objek.
Contoh pelengkap adalah istrinya menjadi perawat (perawat adalah pelengkap). Gelas itu berisi kopi susu (kopi susu adalah pelengkap). Ayah membelikan kakak sandal baru (kakak adalah objek dan sandal baru adalah pelengkap). Ciri-ciri pelengkap adalah tidak menjadi subjek dalam kalimat pasif, jika terdapat objek dan pelengkap dalam kalimat aktif maka objeklah yang menjadi subjek kalimat pasif.
Perbedaan Objek dengan Pelengkap
Adapun perbedaan antara objek dengan pelengkap adalah objek berkategori nomina, sedangkan pelengkap berkategori nomina, verba, ajektiva, dan preposisional. Objek tidak bisa didahului preposisi, sedangkan pelengkap bisa didahului preposisi. Objek dapat menjadi subjek apabila dipasifkan, sedangkan pelengkap tidak bisa dipasifkan, jika dipasifkan, tidak bisa sebagai subjek.
Objek berada di belakang verba transitif-aktif, sedangkan pelengkap berada di belakang verba semitransitif atau dwitransitif. Objek dapa diganti dengan –nya, kecuali jika didahului oleh preposisi selain di, dari, ke, akan. Demikian paparan yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat untuk para pembaca semua.
